BAB XII
PERJUANGAN
BANGSA INDONESIA MEREBUT IRIAN BARAT
·
Latar
belakang terjadinya perjuangan mengembalikan Irian Barat :
Menurut hasil KMB
kedudukan Irian Barat akan dibicarakan 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan.
Sampai batas akhir
waktu Belanda berusaha untuk tetap menguasai Irian Barat.
Oleh karena itu
bangsa Indnesia berusaha merebut Irian Barat dengan cara diplomasi dan
konfrontasi.
A.PERJUANGAN DIPLOMASI DALAM UPAYA PEREBUTAN IRIAN
BARAT
1.
Diplomasi langsung
dengan Belanda
Dimulai pada masa kabinet Natsir,
dilanjutkan kabinet Sukiman – Wilopo.Dengan membentuk komite bersama pada bulan
Maret 1950,tetapi tidak berhasil.
Pihak Belanda
berusaha untuk tetap menduduki Irian Barat.
2.
Diplomasi dalam forum
Internasional
Pada masa Kabinet Ali sastroamijoyo I dilanjutkan
Kabinet Burhanudin Harahap masalah Irian Barat dibawa ke forum PBB.
Tidak behasil,disebabkan
Belanda meyakinkan ke PBB bahwa masalah Irian Barat merupakan masalah bilateral
Indonesia – Belanda.
Usaha lain adalah
menggalang dukungan dari negara-negara Asia, melalui Konferensi
Asia-Afrika.Akan tetapi belum juga berhasil.
B. PERJUANGAN KONFRONTASI
1. Konfrontasi
Politik :
a. Pembatalan hasil KMB
b. secara sepihak oleh
Indonesia th 1956.
c. Indonesia membentuk
propinsi Irian Barat.
d. Pemutusan hubungan
diplomatik dgn Belanda.
e. Membentuk Front
Nasional Pembebasan Irian Barat.
2. Konfrontasi
Ekonomi :
a. Pemogokan buruh di
perusahaan Belanda.
b. Melarang perusahaan
penerbangan Belanda mendarat di Indonesia.
c. Melarang beredarnya
media masa dan film yang berbahasa Belanda.
d. Pengambilalihan
perusahaan Belanda di Indonesia.
3. Konfrontasi
Militer :
Presiden Sukarno Mengeluarkan Trikora :
ISI TRIKORA :
1. Gagalkan pembentukan
negara boneka Papua buatan Belanda.
2. Kibarkan Sang Merah
Putih di Irian Barat.
3. Bersiaplah
mobilaisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
Untuk melaksanakan Trikora dibentuk Komando mandala
Pembebasan Irian Barat, bermarkas di Makasar dgn Mayjen Suharto sebagai
Panglimanya.
Dalam pertempuran di
Laut Aru, gugur Komodor Yos sudarso bersama tenggelamnya KRI Macan Tutul.
4. Persetujuan New
York :
A. Paling lambat 1
Oktober 1962, Belanda menyerahkan Irian Barat kepada UNTEA
B. ( United Nation
Temporary Executive Authority )
C. 31 Desember 1962,
UNTEA dan Indonesia mengatur pemerintahan Irian Barat.
D. UNTEA menyerahkan
Irian Barat kepada Indonesia paling lambat 1 Mei 1963.
Paling
lambat akhir tahun 1969, RI wajib menyelenggarakan PEPERA ( penentuan
Pendapat Rakyat ) di Irian Barat.
E. Berdasarkan
Persetujuan New York tahun 1969 diadakan PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat).
ARTI PENTINGNYA
PEPERA :
1. Mengetahui secara
langsung keinginan rakyat Irian Barat.
2. Meyakinkan ke PBB
(forum Internasional )Irian barat menjadi bagian dari RI.
3. Mengembalikan
Irian barat menjadi satu dengan RI






0 komentar:
Posting Komentar